09.09

The Future of Journalism and Social Media Role

Nimas Novi Dwi Arini 210110080009

Agne Yasa 210110080012

Essay ilmiah

· Bagaimana industri dan aktivitas jurnalisme dimasa depan (kurang lebih 10 tahun mendatang): citizen journalism vs professional journalism

Aktivitas jurnalisme pada sepuluh tahun mendatang akan dipengaruhi oleh keberadaan teknologi informasi pada saat itu. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang ada sekarang akan membuat suatu sistem komunikasi yang berbeda dengan yang ada saat ini. Semakin mudahnya akses informasi maka siapapun akan dapat membagi dan mencari informasi. Orang yang berpengaruh justru adalah orang yang memiliki informasi.

Jurnalis yang memiliki tugas sebagai pencari dan penyampai informasi juga akan mengalami perubahan dalam menjalani aktivitas jurnalisme. Warga masyarakat yang bukan jurnalis juga dapat menjalankan peran jurnalis atau disebut sebagai citizen journalism dengan semakin terbuka dan bebasnya arus informasi.

Kecenderungan akan perubahan itu dapat dilihat dari perkembangan media yang ada sekarang. Internet yang semakin banyak mudah di akses menarik minat khalayak pada media yang menawarkan banyak hal dibandingkan dengan media tradisional. Semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam memberikan informasi.

Model bisnis, Hume menjelaskan, akan terjadi penurunan untuk surat kabar, besar dan kecil, dan media mainstream lain yang diandalkan. Periklanan pada media tersebut akan kalah oleh situs-situs di internet.

Pekerjaan penting yang dilakukan wartawan, seperti mengumpulkan, menganalisa, mengontekstualisasikan dan penyebaran informasi, telah mulai bermigrasi ke web dan di tempat lain.

Len Downie, The Washington Post, juga telah mengevaluasi rintangan yang dihadapi jurnalisme cetak menjadi transisi ke web - termasuk PHK massal dan pendapatan iklan jatuh.

Jika dikaitkan dengan sumber daya alam media massa cetak, yaitu pohon/kayu sebagai bahan baku pembuatan kertas maka kelanjutan media cetak pun di masa depan akan sulit. Hal ini dikarenakan sumber daya alam semakin sedikit, jika tidak ditemukan suatu sumber daya substitusi maka media cetak akan menghilang karena tidak ada lagi bahan untuk membuat cetakannya. Khalayak pun akan beralih pada media massa yang lebih modern, canggih, mudah dan efisien.

Len Downie, mengusulkan beberapa model inovatif untuk industri media cetak, yaitu termasuk dukungan kelembagaan atau filantropis, sistem micropayment dan format media baru.

Kemungkinan perubahan tren media dari jurnalisme tradisional menjadi jurnalisme modern dalam beberapa tahun ke depan, ini tidak semuanya buruk, dengan adanya wadah seperti internet, kita mendapatkan jurnalisme partisipatif, di mana pengguna dapat menanggapi dan bertukar informasi. Ini merupakan perubahan dimana dari kalangan elit yang menciptakan arus informasi menjadi jurnalis warga. Pengguna akan tergugah pada berita dan memiliki kesempatan untuk bereaksi melalui jaringan sosial, video, blog, sehingga akan menciptakan rasa komunitas. Ini yang dikatakan Hume, sebagai kemungkinan munculnya "rasa baru dari ruang publik."

Tetapi ada bahaya dalam mengandalkan hanya pada sumber-sumber informasi baru. Tidak semua warga negara memiliki keahlian seorang jurnalis profesional. Jurnalisme profesional telah bertahun-tahun belajar tentang subjek dan sumber-sumber. Citizen journalism mungkin kehilangan konteks verifikasi, transparansi, perasaan mandiri dan megafon besar media mainstream. Namun kita juga bisa mendapatkan beberapa hal: keaslian, dari saksi mata; kontinuitas perhatian sebuah cerita; dan verifikasi, melalui sumber orang banyak.

Pandangan Hume yang menganggap itu mungkin untuk mengganti beberapa fungsi jurnalisme tradisional dengan sumber daya media baru, yang dapat membangun arsip online yang besar, dari mengumpulkan dan terus mengembangkan sumber, memvisualisasikan data dalam menangkap hal, dan keterlibatan penggunanya adalah cara lain melihat sisi positif perkembangan jurnalisme di masa depan.

Selain kekhawatir yang telah disebutkan oleh Hume ada permasalahan lain yaitu bahasa jurnalistik yang juga akan bergeser. Adanya pergeseran dari penggunan bahasa jurnalistik yang digunakan oleh citizen journalism yang belum tentu menguasi bahasa dalam konteks jurnalistik.

Citizen journalism bukan professional journalism. Namun, keberadaanya tentu akan mewarnai dunia jurnalisme. Professional journalism memiliki etika tersendiri yang mengaturnya. Citizen journalism juga perlu diatur agar tidak melanggar norma-norma yang ada. Keduanya akan bisa saling bersinergis dalam menyajikan berita dengan ciri khasnya masing-masing. Bukan saling meniadakan. Pada akhirnya, khalayak juga yang menilai dan memilih mana informasi yang dapat diyakini kebenarannya dan kredibilitas dari media yang ada.

· Bagaimana peran media sosial (facebook, twitter dan sejenisnya) dalam penyebaran informasi dan aktivitas jurnalisme?

Teknologi komunikasi yang semakin berkembang saat ini membawa dampak pada perkembangan internet di kalangan masyarakat. Sejak pertama kali hadir hingga kini internet bisa dikatakan mempermudah kehidupan masyarakat, kita bisa melakukan hampir semua hal di internet dengan satu kali klik saja. Internet yang semakin berkembang juga mempengaruhi kinerja dunia jurnalisme karena sudah mulai ada pergeseran kebiasaan di dalam masyarakat. Seperti contohnya pergeseraan kebiasaan membaca koran menjadi hanya membaca situs-situs berita seperti cnn.com, detik.com, atau vivanews.com. Pergeseran kebiasaan di masyarakat ini lalu diikuti dengan berbagai media massa cetak, televisi, ataupun radio baik lokal atau internasional yang membuat situs-situs berita yang mana di dalam situs tersebut sudah dikatakan lengkap antara audio dan juga visual. Situs-situs seperti ini sangat membantu karena setiap orang saat membutuhkan sesuatu yang simple tetapi sudah lengkap di dalam sebuah media untuk menyampaikan informasi-informasi yang ingin disampaikan.

Perubahan yang ada di masyarakat yang juga bisa dilihat oleh pemilik-pemilik media saat ini. Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa saat ini masyarakat lebih senang melakukan kegiatan hanya dengan satu kali klik saja, bahkan yang berkembang sekarang ini masyarakat lebih senang untuk ikut berkecimpung langsung di dalam pemberitaan ataupun memberikan saran ataupun kritik secara langsung. Hal-hal yang diinginkan oleh masyarakat sekarang ini telah diberikan oleh media massa. Hampir semua situs berita memiliki kolom yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menuliskan informasi-informasi ataupun berita selayaknya kerja para jurnalis.

Selain kolom-kolom seperti itu bisnis media juga memanfaatkan teknologi internet, sebagai mediumnya adalah jejaring sosial. Jejaring sosial yang semakin menjamur dan juga minat masyarakat pada jejaring sosial sangat tinggi maka media juga memanfaatkan hal ini sebagai saluran untuk memberitakan informasi-informasi yang ada. Loyalitas masyarakat terhadap sebuah jejarinng sosial menjadi peluang yang sangat besar pada bisnis media massa sekarang ini.

Facebook misalnya yang sudah memiliki puluhan juta pengguna dan saat ini masih menjadi pilihan masyarakat dimanfaatkan oleh beberapa media untuk menyebarkan informasi. Misalnya ANTARA Foto yang membuat akun di Facebook dan di dalam akun ini setiap foto-foto jurnalistik yang baru akan langsung diberikan link untuk mengakses foto-foto tersebut secara utuh. Selain itu melalui Facebook banyak dari para jurnalis yang memiliki akun pribadi yang bisa diakses oleh masyarakat luas. Di dalam akun-akun pribadi ini biasanya para jurnalis menuliskan informasi sesuai dengan keinginnya tanpa melanggar etik atau aturan kerja yang ada.

Jejaring sosial Twitter juga menjadi alternatif lain bagi media untuk menginformasikan berita-berita yang ada. Banyak sekali akun-akun media massa yang bisa ditemukan di Twitter. Hampir sama dengan apa yang dilakukan ANTARA Foto di Facebook, akun-akun milik detik.com misalnya selalu memperbaharui informasi-informasi dan memberikan link pada status yang telah dibuatnya.

Hal-hal seperti ini sebenarnya memudahkan para pengguna media karena dapat menghemat waktu. Di sisi lain para jurnalis juga akan sangat terbantu untuk menyebarkan informasi karena bisa lebih cepat dan tepat sasaran karena masyarakat bisa memilih berita apa saja yang diinginkan. Tetapi ada kekhawatiran dengan mudahnya masyarakat mengakses berbagai jejaring sosial akan mengakibatkan minat untuk membaca media dalam versi konvesional semakin menurun. Selain itu penggunan media jejaring sosial belum mempunyai aturan atau perundang-undangan yang mengatur penggunaan jejaring sosial. Bisa saja isi jejaring sosial menyangkut SARA dan mengundang konflik baru.