Ponsel merupakan alat komunikasi. Ponsel 3D merupakan terobosan dalam teknologi komunikasi ponsel. Perkembangan pesat dalam dunia sistem komunikasi tentunya akan mengubah pola komunikasi yang terjadi di masyarakat selama ini, teknologi komunikasi sangat penting dan dinantikan kehadirannya setiap saat dan setiap waktu.
Sekarang ini ponsel bukan lagi barang tersier. Kepintaran, kecanggihan dan fasiitas yang dimiliki oleh teknologi komunikasi menjadi tolak ukur seberapa besar fungsi dan kebutuhan dari teknologi komunikasi itu bagi penggunanya. Secara nyata jelas terlihat bahwa teknologi komunikasi memberikan keuntungan yang sangat besar bagi penggunanya terutama dalam hal berkomunikasi ( komunikasi tidak begitu rumit seperti dahulu ). Dengan ponsel 3D (tiga dimensi) tentunya juga akan memengaruhi pola komunikasi yang terjadi pada pelaku komunikasi yang menggunakan teknologi komunikasi tersebut. Sistem 3 dimensi yang ada akan memengaruhi pola komunikasi, cara berinteraksi para pengguna ponsel tersebut. Apapun cara yang dilakukan dengan sebuah aplikasi, atau dengan sebuah interaksi, semuanya dilakukan melalui sebuah layar, pada ponsel, melalui layar kecil.
Analisis dampaknya berdasarkan
Tiga perubahan komunikasi setelah ditemukan teknologi komunikasi menurut Rogers.
1. Interactivity
Kemampuan sistem komunikasi baru untuk "berinteraksi" dengan penggunanya, bukan sekedar menjalankan prosedur mekanis pengiriman pesan atau reaksi mekanikal.
Human to Human, teknologi komunikasi berupa ponsel 3D akan memengaruhi interaksi antara manusia kepada manusia. Bagaimana manusia yang menggunakan teknologi tersebut akan berkomunikasi dengan manusia lainnya melalui ponsel 3 Dimensi tersebut. Human to system, bagaimana sebuah sistem Ponsel 3 dimensi memengaruhi manusia dalam berinteraksi dengan sistem baru itu, dan system to system, bagaimana sistem ponsel 3 D tersebut dengan sistem yang lainnya. Dengan sistem 3 Dimensi tentu memengaruhi pola komunikasi yang terjadi, apapun cara yang dilakukan dengan sebuah aplikasi, atau dengan sebuah interaksi, semuanya dilakukan melalui sebuah layar, melalui ponsel 3D, para penggunanya dapat melihat imej tiga dimensi, dengan teknologi berupa parallax, untuk memberikan ilusi pada mata untuk setiap gambar yang berbeda sehingga lebih hidup dan interaksinya pun akan berbeda dengan sistem yang demikian.
2. Demassification
Kontrol sistem komunikasi bergeser dari produsen pesan ke konsumen media. Demassified, artinya sebuah perubahan dari penggunaan secara massal (massification) teknologi komunikasi menjadi penggunaan secara individual (individualization).
Ponsel 3D memiliki potensi demassification tersebut. Sharp tertarik untuk membuat perangkat itu, karena mereka berpikir teknologi 3D akan tumbuh sebagai mesin portabel yang bisa ditaruh ditengah-tengah ruang keluarga.
Dalam era 2D sudah terbukti, infrastruktur dan teknologi tersebut sudah menyebar dari bioskop ke rumah, dan dari rumah ke perangkat mobile. Sharp pun percaya hal yang sama akan terjadi dengan teknologi 3D. Gambar tiga dimensi yang mendiami sebagian besar screen besar sekarang akan hadir juga di handset mobile, seperti ponsel dan lain sebagainya. Jadi, teknologi komunikasi berupa Ponsel 3D pun akan mengalami demassification nantinya.
3. Asynchronous
Kemampuan untuk menentukan waktu pengiriman dan penerimaan pesan pada waktu yang dikehendaki. Pengirim dan penerima tidak harus mengakses perangkat komunikasi pada saat yang bersamaan (tidak serempak). Penggunaan ponsel memang diakses pada waktu yang tidak selalu bersamaan. Penggunanya dapat menentukan kapan akan menggunakannya sehingga tidak menimbulkan keserempakan. Begitu juga dengan Ponsel 3D, penggunanya dapat menentukan waktu pengiriman dan penerimaan pesan pada waktu yang dikehendakinya. Kapan ia akan menggunakan ponsel 3D dan memunculkan gambar 3 dimensi dari ponselnya.
- Dampak Sosial
Rogers menyatakan bahwa komunikasi merupakan dasar dari perubahan sosial, sistem baru dari teknologi komunikasi berupa ponsel 3D akan menimbulkan perubahan sosial yang merupakan dampak sosial dari munculnya teknologi komunikasi ini. Orang-orang yang menggunakannya, pada awalnya hanya golongan tertentu, yang nantinya menimbulkan kelas-kelas sosial tertentu di masyarakat, siapa yang dapat memiliki teknologi komunikasi seperti itu dan siapa yang tidak. Namun, pada akhirnya teknologi komunikasi berupa ponsel 3D ini pun diprediksikan dalam jangka waktu tertentu akan mengalami demassification. Teknologi 3D, gambar tiga dimensi yang mendiami sebagian besar screen besar sekarang akan hadir juga di handset mobile, seperti ponsel dan lain sebagainya seperti Dalam era 2D sudah terbukti, infrastruktur dan teknologi tersebut sudah menyebar dari bioskop ke rumah, dan dari rumah ke perangkat mobile.
- Dampak Ekonomi
Munculnya perangkat teknologi komunikasi berupa ponsel 3D ini tentu memiliki dampak ekonomi. Para produsen jelas berlomba untuk menghasilkan produk yang memiliki potensi pasar tinggi. Sehingga akan memengaruhi transaksi, atau kegiatan jual-beli terhadap teknologi komunikasi ponsel 3D ini. Seperti diketahui, sudah ada beberapa vendor ponsel yang turut mengembangkan ponsel 3D, salah satu di antaranya adalah Nokia. Bahkan Nvidia telah menyiapkan chip khusus dengan Java yang memungkinkan teknologi 3D di ponsel. Teknologi 3D diyakini akan tumbuh sebagai mesin portabel yang bisa ditaruh ditengah-tengah ruang keluarga sehingga potensi pasarnya akan semakin meningkat.
Referensi:
http://techno.okezone.com/read/2010/04/05/57/319278/57/sharp-mungkinkan-3d-tanpa-kacamata
http://tekno.kompas.com/read/xml/2010/04/05/09070916/Tak.Hanya.TV..Layar.3D.Juga.Merasuki.Perangkat.Genggam
http://techno.okezone.com/read/2010/04/03/57/318869/sharp-kepincut-membuat-ponsel-3d
http://techno.okezone.com/read/2010/03/26/325/316349/2015-3d-sambangi-layar-ponsel